Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mulai Tahun 2020/2021 UN Dihapus Oleh Mendikbud Nadiem Makarim

Mulai Tahun 2020/2021 UN Dihapus Oleh Mendikbud Nadiem Makarim

Sudah menjadi hal biasa di kalangan dunia pendidikan, setiap tahun pemerintah mengadakan program Ujian Nasional atau yang biasa disingkat UN. UN ini diperuntukkan bagi peserta didik yang akan menuntaskan program belajar selama di bangku pendidikan, baik SD, SMP/MTs, maupun SMA/SMK/MA. Setiap tahunnya, dalam pelaksanannya di lapangan, kegiatan UN mempunyai cerita tersendiri bagi peserta didik yang akan melaksanakannya. Karena UN ini identik dengan pengawasan yang sangat ketat, mulai dari pendampingan soal hingga pelaksanaannya di dalam ruangan. Ketegangan yang dialami para peserta didik sering dialami karena UN dijadikan syarat kelulusan.

Namun, beberapa tahun terakhir UN ini tidak lagi menjadi syarat kelulusan bagi peserta didik. Kelulusan ditentukan oleh sekolah masing-masing dengan mempertimbangkan ketuntasan kegiatan belajar mengajar yang ditandai dengan nilai rapor, nilai sikap minimal baik, serta mengikuti seluruh kegiatan ujian yang diwajibkan seperti US (ujian sekolah), USBN (ujian sekolah berstandar nasional), dan tentunya mengikuti ujian nasional. Dengan adanya kebijakan tersebut, memberikan nafas lega bagi para peserta didik yang akan mengikuti UN, sebab nilai UN bukan menjadi syarat kelulusan. 

Kebijakan UN tidak menjadi syarat kelulusan peserta didik tidak berlangsung lama, sebab akhir tahun 2019 muncul kebijakan baru yang digagas oleh Mendikbud baru Nadiem Makarim bahwa UN untuk tahun pelajaran 2019/2020 merupakan UN terakhir. Itu artinya, untuk tahun pelajaran  2020/2021 dan berikutnya tidak akan ada lagi yang namanya UN. Selamat tinggal UN 😂

Alasan UN Dihapus
Dengan dihapuskannya UN di Indonesia menjadikan banyak pertanyaan. Kira-kira apa alasannya mengapa UN dihapus ya? Jika Anda berpikiran sama, penjelasan berikut ini bisa menjawabnya.

Semenjak Nadiem Makarim menjabat menjadi mendikbud, beliau mengutarakan beberapa alasan mengapa UN dihapus. Menurut beliau, alasan utamanya yaitu karena hasil UN tidak bisa  dijadikan faktor utama kesuksesan bagi peserta didik. Hasil UN yang berupa angka itu nantinya tidak akan menjamin kesuksesan peserta didik. Banyak kasus seorang siswa yang memiliki nilai UN tinggi namun setelah lulus dari bangku sekolah, ia tidak bisa bersaing misalnya saja dalam dunia pekerjaan. Menurut Nadiem, sudah saatnya UN dihapus. Lantas apa yang menjadikan seseorang siswa dapat dikatakan sukses?

Berdasarkan penelitian para ahli, tingkat kesuksesan seseorang dilihat dari karakternya. Ternyata, karakter disiplin, kerja keras, nilai kejujuran merupakan hal utama yang menentukan kesuksesan seseorang. Singkatnya, karakter seseorang adalah faktor utama dalam kesuksesan seseorang.

Karena memang, fakta di masyarakat seorang siswa yang nilai UN nya tinggi terkadang tidak bisa bersaing. Namun, banyak diantaranya siswa yang nilai UN nya kurang begitu memuaskan tetapi mereka lebih mampu bersaing dalam kehidupan, salahsatunya pekerjaan. Ternyata, selama di sekolah mereka aktif dalam dunia organisasi siswa, seperti OSIS, Pramuka, Paskibra, Olahraga, Seni, dsb. Kegiatan-kegiatan tersebut banyak mengajarkan kedisiplinan, kejujuran, kreatif, mandiri, serta belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin.

Jadi, tak salah juga ya ketika Nadiem Makarim menghapus UN. Dan katanya satu kali melaksanakan UN ternyata pemerintah harus mengucurkan dana sebesar kurang lebih 500 M 😊

Post a Comment for "Mulai Tahun 2020/2021 UN Dihapus Oleh Mendikbud Nadiem Makarim"